Bentuk buah jagung sebelum dimodifikasi oleh manusia


Jagung modern (Zea mays) yang kita kenal saat ini berasal dari tanaman liar bernama teosinte, yang tumbuh di wilayah Meksiko sekitar 9.000 hingga 10.000 tahun yang lalu.  Bentuk teosinte sangat berbeda dengan jagung modern: tanaman ini menyerupai rumput liar dengan tongkol kecil yang hanya memiliki sekitar 5–12 biji, masing-masing terbungkus dalam cangkang keras seperti batu  .

Melalui proses domestikasi dan seleksi buatan oleh manusia selama ribuan tahun, teosinte mengalami perubahan signifikan.  Petani kuno memilih tanaman dengan biji yang lebih besar, tongkol yang lebih panjang, dan sifat-sifat lain yang diinginkan.  Hasilnya, jagung modern memiliki tongkol besar dengan ratusan biji yang tersusun rapi dan mudah dipanen  .

Menariknya, penelitian oleh Smithsonian menunjukkan bahwa ketika teosinte ditanam dalam kondisi iklim seperti 10.000 tahun lalu—dengan suhu lebih dingin dan kadar CO₂ lebih rendah—tanaman ini menunjukkan bentuk yang lebih mirip jagung, seperti batang utama tunggal dan tongkol yang lebih besar.  Hal ini membantu menjelaskan mengapa teosinte dipilih untuk dibudidayakan oleh petani awal  .

Perbedaan mencolok antara teosinte dan jagung modern sebagian besar disebabkan oleh perubahan pada sekitar lima gen utama yang memengaruhi bentuk tanaman, jumlah biji, dan struktur tongkol  .

Tidak ada komentar:

Jangan lupa di komen ya gan...