Awal Mula Terjadinya Perang Antara Thailand dan Kamboja: Sengketa Perbatasan yang Tak Kunjung Usai



Brubraja blogspot.com - Hubungan antara Thailand dan Kamboja telah lama diwarnai ketegangan, terutama karena konflik perbatasan yang melibatkan situs sejarah penting dan warisan budaya, salah satunya adalah Candi Preah Vihear. Perselisihan ini telah menyebabkan bentrokan bersenjata dan menelan korban jiwa, meskipun kedua negara kini sama-sama tergabung dalam ASEAN.

Akar Sejarah Konflik

Konflik antara Thailand dan Kamboja bukanlah hal baru. Akar sejarahnya bisa ditelusuri hingga abad ke-18, ketika wilayah kekuasaan Kerajaan Khmer (sekarang Kamboja) mulai terdesak oleh perluasan Kerajaan Siam (sekarang Thailand).

Pada abad ke-19, ketika Kamboja berada di bawah kendali kolonial Prancis, wilayah perbatasan menjadi semakin kabur. Perjanjian antara Prancis dan Siam yang dibuat pada tahun 1907 mencantumkan batas wilayah, namun peta buatan Prancis menunjukkan bahwa Candi Preah Vihear berada di wilayah Kamboja.

Putusan Mahkamah Internasional 1962

Ketegangan meningkat ketika Thailand dan Kamboja sama-sama mengklaim kepemilikan atas Candi Preah Vihear. Sengketa ini kemudian dibawa ke Mahkamah Internasional (ICJ) pada tahun 1959.

Pada 15 Juni 1962, ICJ memutuskan bahwa Candi Preah Vihear berada di wilayah Kamboja, berdasarkan peta yang dibuat oleh Prancis. Keputusan ini sempat meredakan ketegangan, namun permasalahan akses menuju candi yang lebih mudah dicapai dari sisi Thailand tetap menjadi sumber konflik baru.

Konflik Militer di Abad ke-21

Meski putusan ICJ sudah final, konflik memanas kembali pada tahun 2008 hingga 2011, ketika kedua negara saling mengklaim wilayah di sekitar candi. Terjadi bentrokan bersenjata yang menyebabkan korban luka dan tewas di kedua belah pihak. Ribuan warga sipil juga terpaksa mengungsi dari daerah perbatasan.

Dalam konflik ini, senjata artileri berat, mortir, dan tembakan roket digunakan. Dunia internasional, termasuk ASEAN, mendesak kedua negara untuk menahan diri dan menyelesaikan sengketa secara damai.

Peran ASEAN dan Upaya Damai

Setelah pertempuran pada 2011, ASEAN mulai turun tangan dalam proses mediasi. Kedua negara sepakat untuk menarik pasukan dan menghormati garis demiliterisasi yang ditetapkan oleh pengadilan internasional. Meskipun ketegangan masih sesekali muncul, hubungan Thailand dan Kamboja kini relatif lebih stabil.


---

Kesimpulan

Sejarah panjang konflik Thailand dan Kamboja menjadi bukti bagaimana warisan budaya dan batas wilayah bisa menjadi sumber perselisihan yang serius. Candi Preah Vihear bukan hanya situs bersejarah, tapi juga simbol nasionalisme bagi kedua negara. Penyelesaian damai melalui jalur diplomasi menjadi kunci untuk menghindari konflik berkepanjangan di masa depan.

Tidak ada komentar:

Jangan lupa di komen ya gan...